Dalam sejarah cryptocurrency, Bitcoin merupakan mata uang digital pertama yang bersifat desentralisasi. Namun, mata uang digital ternyata sudah ada sejak 1980-an. Sejarah cryptocurrency sebelum era Bitcoin inilah yang kemudian menjadi salah satu ide pendukung dari lahirnya Bitcoin. Ada lima produk cryptocurrency yang terkenal di saat Bitcoin belum diciptakan.
Sejarah Digicash – 1990
Pada 1982, seorang cryptographer asal Amerika Serikat, David Chaum, menggagas sebuah ide yang dinamakannya sebagai blind signatures. Di dalam makalahnya yang berjudul “Blind Signature For Untraceable Payments“, Ia menjelaskan bahwa blind signaturemerupakan suatu bentuk tanda tangan dijital dimana isi pesan yang tercantum akan disamarkan terlebih dahulu sebelum ditanda tangani. Dalam makalah tersebut juga Ia menyampaikan pandangannya terhadap hubungan antara uang dan privasi. Chaum percaya bahwa untuk menjalani perdagangan yang aman, masyarakat membutuhkan uang berbasis token yang dapat menyamai sifat dari uang logam dan kertas.
Sejarah E-Gold – 1996
E-Gold didirikan pada 1996 oleh Dr. Douglas Jackson dan Barry K. Downey. Pada saat itu, E-Gold muncul dengan ide segar tentang transaksi dijital berbasis emas dan perak. Metode yang ditawarkannya adalah pengguna membuat akun E-Gold, lalu mengirimkan emas atau peraknya ke E-Gold, dan kemudian E-Gold akan melakukan kredit di akun pengguna. Kredit tersebutlah yang kemudian dapat dikirim ke merchant ataupun pengguna E-Gold lainnya.
Pada tahun 2001, E-Gold mulai menghadapi beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan terbesarnya adalah ketika USA Patriot Act memperketat regulasi terhadap badan usaha yang masuk ke dalam kategori bisnis money transmitter. Untuk dapat terus melakukan bisnis tersebut, E-Gold dan badan usaha lainnya harus memiliki lisensi khusus sebagai bisnis money transmitter. Tapi, untuk mendapatkan lisensi tersebut, ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. E-Gold menyatakan bahwa syarat-syarat tersebut terlalu rumit. Satu dari sekian banyaknya usaha money transmitter yang berhasil bertahan hingga saat ini adalah Paypal. Pada 2005, E-Gold akhirnya mulai dilupakan sebagai mata uang alternatif dan dinyatakan berakhir pada tahun 2015 kemarin.
Sejarah Beenz dan Flooz – 1998
Beenz dan Flooz merupakan dua nama mata uang dijital yang sangat terkenal di tahun 1998-1999. Beenz didirikan oleh Charles Cohen, sedangkan Flooz didirikan oleh Robert Levitan. Keduanya memiliki sistem bisnis yang sama, dimana website ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan komisi berbentuk mata uang dijital tersebut. Caranya, pengguna hanya perlu melakukan aktivitas-aktivitas normal di internet, seperti mengunjungi website lain, belanja online, ataupun log in ke dalam sistem melalui penyedia jasa internet (ISP) tertentu. Setelah pengguna mengumpulkan sejumlah mata uang Beenz atau Flooz, mereka dapat menggunakannya untuk membeli barang dari online merchant yang sudah bekerja sama dengan Beenz atau Flooz.
Uniknya, kedua perusahaan ini tidak hanya berdiri di waktu yang hampir bersamaan, tapi juga mati di waktu yang hampir bersamaan. Pada 2001, kedua perusahaan ini bangkrut. Pemicu kebangkrutan Beenz dan Flooz adalah fenomena dot-com bubble burst di Amerika yang terjadi pada awal tahun 2000. Seluruh saham mereka anjlok dan pada akhirnya kehabisan uang. Dilansir oleh CNET, Beenz sendiri dinyatakan sebagai perusahaan yang terkena dampak paling parah dari fenomena dot-com bubble burst.
Sejarah InternetCash.com – 1999
InternetCash merupakan salah satu perusahaan pelopor ide kartu prepaid elektronik di seluruh dunia. InternetCash didirikan pada April 1999 oleh Charles Doherty, Yiannis Tsiounis, Jason Richelson dan Ben Reddy. Mr. Doherty. Keempat orang inilah yang kemudian melahirkan sebuah jaringan pembayaran baru di Internet.
Pada awal berdirinya, InternetCash dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengikuti metode pembayaran pada jaringan perbankan seperti Visa dan Mastercard, atau membuat jaringannya sendiri. Satu hal yang sangat ingin direalisasikan oleh para pendiri InternetCash adalah jaringan pembayaran tersebut harus lebih aman dari Visa dan Mastercard. Akhirnya, diputuskanlah bahwa InternetCash akan membuat metode pembayaran internet dengan jaringannya sendiri.
Pemasaran InternetCash dilakukan dengan cara bekerja sama dengan online merchant. Pengisian saldo di kartu prepaidpengguna dilakukan dengan cara men-topup sejumlah uang kepada InternetCash. Sama halnya dengan Visa dan Mastercard, setiap pemilik kartu InternetCash juga memiliki nomer kartu dan PIN (Personal Identification Number). Pada saat pengguna akan membayar belanjaan mereka, online merchant akan melempar para pengguna ke satu halaman web yang dioperasikan secara khusus oleh InternetCash. Mereka menyebut halaman tersebut dengan “InternetCash Payment Window“. Di sana, pengguna akan diminta memasukkan nomer kartu serta PIN-nya. Setelah nomer kartu, PIN, dan jumlah saldo dinyatakan valid, identitas kartu dan detil transaksinya akan ditandai dan dienkripsi secara dijital oleh sistem. Jika semua data dinyatakan valid, informasi transaksi tersebut kemudian dikirim kembali ke merchantuntuk disimpan sebagai referensi, sedangkan hasil dari olahan data yang telah dienkripsi akan dikirim ke server pembayaran InternetCash.
Pada saat itu, metode pembayaran yang diusung oleh InternetCash dalam suatu jaringan tersendiri dinyatakan sebagai metode yang melebihi standar aman transaksi online. Visa dan Mastercard pada saat itu hanya menangani pembayaran melalui jaringan perbankan sehingga kurang transparan. InternetCash muncul dengan solusi baru dimana pembayaran yang dilakukan dalam jaringan InternetCash tidak hanya aman namun mampu menjaga keaslian dari transaksi yang dilakukan, baik dari sisi jumlah uang yang dipertukarkan sampai dengan bagaimana transaksi bisa terjadi.
Dengan terobosan baru di awal tahun milenium, InternetCash mampu mencapai pendanaan hingga US$ 10 juta dan mempekerjakan lebih dari 70 karyawan. Sebuah startup yang sukses di masa itu. Tapi sayang, dikarenakan InternetCash memutuskan untuk membuat jaringannya sendiri, perusahaan ini akhirnya dinyatakan sebagai bagian dari bisnis dot-com company. Seperti yang sudah-sudah, nasibnya pun bisa ditebak. Sama seperti dua pendahulunya yaitu Beenz dan Flooz, InternetCash pun harus bangkrut di tahun 2001 karena dampak dari kejadian Dot-com Bubble Burst.
Setelah membaca artikel di atas, sekarang kawan-kawan tahu seperti apa sejarah cryptocurrency sebelum era Bitcoin. Ternyata, teknologi yang diciptakan untuk mendistribusikan mata uang dijital sudah ada sejak tahun 80-an. Hanya saja, cryptocurrency masa kini seperti Bitcoin memiliki visi yang jauh lebih baik, yaitu dengan menggunakan sifat desentralisasi sebagai bagian utama dari pendistribusiannya.