Departemen Keuangan Inggris baru-baru ini mengungkapkan bahwa perusahaan kripto, perusahaan manajemen kekayaan, dan sektor perbankan ritel dan grosir berada dalam risiko tinggi terkait kejahatan keuangan, terutama pencucian uang.
Menurut laporan terbaru Departemen Keuangan Inggris pada 1 Mei 2024, perusahaan aset kripto termasuk dalam empat jenis perusahaan teratas yang sangat rentan terhadap kejahatan keuangan, berdasarkan data dari Financial Conduct Authority (FCA) antara 2022 dan 2023.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa selama periode tersebut, terdapat total 52,8 karyawan spesialis penuh waktu yang mengawasi kasus Anti Pencucian Uang, di mana hampir sepertiganya fokus pada perusahaan kripto. FCA melakukan total 231 peninjauan terhadap perusahaan keuangan yang beroperasi di Inggris, serta menangani 375 kasus tambahan terkait kejahatan dan sanksi keuangan.
Tim FCA juga meluncurkan 95 kasus ke perusahaan kripto Inggris sebagai bagian dari upaya pengawasan yang lebih luas di sektor ini.
Untuk mengatasi risiko tersebut, Inggris telah berupaya untuk memperkenalkan undang-undang yang lebih jelas untuk perusahaan kripto lokal. Pada 16 April, Departemen Keuangan Inggris mengumumkan rencananya untuk menyajikan kerangka peraturan penuh untuk aset kripto dan stablecoin pada bulan Juli.
Selain itu, pada 26 April, Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) dan kepolisian diberikan kewenangan yang diperluas untuk menyita, membekukan, dan menghancurkan mata uang kripto yang digunakan oleh pelaku kejahatan.
Langkah-langkah ini menegaskan komitmen Inggris dalam mencegah penyalahgunaan mata uang kripto untuk kegiatan ilegal, serta memperkuat pengawasan terhadap perusahaan kripto guna mengurangi risiko pencucian uang di sektor ini.