Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mendakwa dua warga negara Tiongkok dalam kasus penipuan mata uang kripto yang mencuci setidaknya USD 73 juta atau setara Rp 1,16 triliun (asumsi kurs Rp 15.964 per dolar AS) dari korban yang ditipu. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah AS untuk memberantas penipuan kripto yang semakin marak.
Yicheng Zhang ditangkap di Los Angeles pada Kamis, sesuai dakwaan yang diumumkan di Pengadilan Distrik AS di distrik pusat Kalifornia pada hari yang sama. Sementara itu, Daren Li, yang juga merupakan warga negara St. Kitts dan Nevis, ditangkap di bandara Atlanta pada April.
AS menuduh kedua terdakwa terlibat dalam jenis penipuan investasi mata uang kripto yang dikenal sebagai “pemotongan babi” atau “pig butchering.” Metode penipuan ini telah menjadi industri global bernilai miliaran dolar, di mana para pelaku membujuk korban secara online untuk menyetorkan uang ke rekening yang dikendalikan oleh penipu.
Para terdakwa diduga menginstruksikan para konspirator untuk membuka rekening bank AS atas nama perusahaan cangkang. Para korban kemudian dibujuk untuk menyetorkan dana mereka ke rekening-rekening tersebut, yang selanjutnya dicuci melalui lembaga keuangan AS dan diteruskan ke rekening bank di Bahama.
“Sementara penipuan di pasar kripto memiliki banyak bentuk dan bersembunyi di banyak tempat, pelakunya tidak berada di luar jangkauan hukum,” kata Wakil Jaksa Agung AS Lisa Monaco dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (20/5/2024).
Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa Li dan Zhang didakwa melakukan konspirasi untuk melakukan pencucian uang dan enam tuduhan pencucian uang internasional. Jika terbukti bersalah, para terdakwa menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara untuk setiap dakwaan.
Penangkapan ini menunjukkan tekad AS dalam menindak tegas penipuan kripto yang merugikan banyak korban dan mengancam integritas sistem keuangan global.
