Regulator India menjatuhkan denda sebesar USD 2,25 juta terhadap Binance. Binance akan menentukan langkah selanjutnya.
Unit Intelijen Keuangan (FIU) India mengenakan denda jutaan dolar pada platform pertukaran mata uang kripto Binance karena tidak melakukan pendaftaran untuk mematuhi aturan anti pencucian uang di negara itu.
Mengutip Crypto.news, Rabu (26/6/2024), regulator India mengatakan pada 19 Juni 2024 bahwa pihaknya menjatuhkan denda sebesar USD 2,25 juta atau sekitar Rp 36,9 miliar terhadap Binance karena dianggap melanggar beberapa peraturan serta arahan yang berfokus pada pemberantasan pendanaan terorisme.
“Kami ingin bekerja sama dengan FIU sebagai entitas pelapor dan kami antusias untuk memasuki kembali pasar India untuk memberikan kontribusi positif, jika kami dapat melakukannya dalam waktu dekat. Kami tetap berdedikasi untuk menjaga transparansi, membina kerja sama, dan memastikan kepatuhan terhadap otoritas pengatur,” jelas perwakilan Binance.
Menurut laporan Chainalysis, India dikenal sebagai salah satu ekonomi kripto dengan pertumbuhan tercepat, dengan tingkat adopsi tertinggi pada tahun 2023 lalu.
Pada pertengahan April 2024, Crypto.news melaporkan bahwa Binance setuju untuk membayar tambahan denda senilai USD 2 juta setelah larangan empat bulan di bursa oleh FIU.
Sebelum larangan pada bulan Januari, Binance dilaporkan mendominasi lebih dari 90% volume perdagangan kripto di India. Popularitas bursa ini melonjak karena para pedagang berusaha untuk menghindari implikasi pajak yang diberlakukan oleh pemerintah negara itu.
Dengan adanya denda ini, Binance diharapkan dapat memperbaiki kepatuhannya terhadap regulasi di India dan tetap berkomitmen untuk menjaga transparansi serta kerja sama dengan otoritas setempat. Denda ini juga menjadi peringatan bagi pelaku industri kripto lainnya untuk lebih memperhatikan aturan dan regulasi yang berlaku di setiap negara.
