Binance Live – We live everyday, dont forget follow us Click Here

Binance Diduga Menyita Dana Milik Warga Palestina atas Permintaan Israel

Binance Diduga Menyita Dana Milik Warga Palestina atas Permintaan Israel

Binance, platform pertukaran kripto terbesar di dunia, dilaporkan telah menyita semua dana yang terkait dengan warga Palestina sebagai tanggapan atas permintaan dari Israel.

Pada 26 Agustus, Ray Youssef, co-founder Paxful dan CEO Noones, menyatakan melalui sebuah postingan di X bahwa Binance telah menyita dana milik warga Palestina atas instruksi dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Menurut Youssef, Binance juga menolak untuk mengembalikan dana tersebut meskipun pengguna Palestina yang terdampak telah mengajukan banding.

Youssef menjelaskan bahwa tindakan penyitaan ini diduga terkait dengan hukum Israel, termasuk Undang-Undang Anti-Terorisme tahun 2016. Dalam sebuah surat dari Menteri Pertahanan Israel tertanggal November 2023, yang ditandatangani oleh Biro Nasional untuk Pemberantasan Pendanaan Terorisme Israel, hukum tersebut memberikan wewenang kepada Menteri Pertahanan untuk menyita properti yang dianggap terkait dengan terorisme.

Dalam kasus ini, wallet kripto milik warga Palestina diduga menerima dana dari kelompok yang dianggap oleh Israel sebagai organisasi teroris, yaitu Dubai Exchange Company yang beroperasi di Gaza. Exchange ini telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel pada tahun 2022.

Hukum ini juga melindungi Binance dan platform kripto lainnya dalam membekukan dan menyita dana milik warga Palestina.

Youssef memperingatkan bahwa jika tindakan ini tidak ditantang, langkah serupa bisa diterapkan kepada pengguna di negara-negara Timur Tengah lainnya seperti Lebanon dan Suriah.

Binance Bantah Tuduhan

Dalam pernyataan yang dikutip oleh Cointelegraph, juru bicara Binance menegaskan bahwa perintah dari Israel hanya memengaruhi sejumlah kecil pengguna yang terkait dengan dana ilegal, yang sudah diblokir dari melakukan transaksi. Mereka juga menyatakan bahwa platform mereka mematuhi peraturan sanksi internasional seperti lembaga keuangan lainnya.

Namun, Binance tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah pengguna yang terdampak atau kapan pembatasan tersebut diberlakukan.

Pernyataan Binance ini tampaknya bertentangan dengan bukti yang diberikan oleh Youssef, yang membagikan dokumen yang menunjukkan adanya tekanan besar dari Israel kepada Binance untuk menyita dana milik semua warga Palestina.

Youssef juga menuduh bahwa Binance telah membocorkan informasi pengguna di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) kepada IDF tanpa proses hukum yang jelas, seperti surat perintah atau panggilan pengadilan. Hingga saat ini, Binance belum memberikan pernyataan resmi lebih lanjut mengenai tuduhan ini.

Sebelumnya, Israel telah membekukan akun-akun kripto yang diduga digunakan oleh Hamas untuk penggalangan dana pada Oktober 2023. Laporan menunjukkan bahwa Binance membantu dalam menutup akun-akun terkait Hamas ini. Selain itu, otoritas Israel juga telah menyita 190 akun Binance yang diduga terkait dengan Hamas dan ISIS pada April 2023.

Ikuti Cryptoiz Telegram group | Telegram Channel | Twitter/X

Penafian : Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual Crypto. cryptoizresearch.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Related News