El Salvador, sebuah negara kecil di Amerika Tengah, mungkin akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia berkat kepemilikan besar-besaran mata uang kripto, Bitcoin. Langkah ini diambil oleh Presiden Nayib Bukele pada 16 November 2022 lalu, ketika Bitcoin secara resmi diakui sebagai alat pembayaran sah di negara tersebut.
Menurut laporan dari Cryptonews, nilai Bitcoin yang dipegang oleh Pemerintah El Salvador mencapai lebih dari US$150 juta, yang setara dengan lebih dari 2.000 BTC. Presiden Bukele dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah tidak berencana untuk menjual kepemilikan Bitcoin tersebut, meskipun dengan potensi keuntungan besar jika harga Bitcoin terus meningkat.
Para ahli memperkirakan bahwa langkah kontroversial ini bisa membuat El Salvador menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Tim Draper, seorang kapitalis ventura terkemuka dari Silicon Valley, menyebut bahwa El Salvador sedang menuju arah inovasi dan kemungkinan akan menjadi salah satu tempat yang paling menarik untuk dihuni.
Draper bahkan menyatakan bahwa jika harga Bitcoin mencapai US$100 ribu, El Salvador bisa melunasi pinjamannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Pendiri dan CEO CrossFi, Alexander Mamasidikov, juga optimis bahwa El Salvador bisa mencapai kemandirian finansial dan fokus pada masalah internalnya dengan menggunakan Bitcoin.
Keputusan Presiden Bukele untuk menahan penjualan Bitcoin oleh pemerintah memberi keyakinan pada sebagian kecil populasi El Salvador yang telah menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Langkah ini sejalan dengan keputusan negara tersebut untuk meninggalkan Dolar sebagai mata uang cadangan pada tahun 2021.
Mamasidikov percaya bahwa penggunaan Bitcoin akan menjadi dorongan besar bagi kekayaan negara El Salvador di masa depan. Meskipun menghadapi kesulitan ekonomi, pemerintah El Salvador memilih untuk menahan penjualan Bitcoin untuk tidak merusak kepercayaan pada inisiatif Bitcoin di negara tersebut.
Meskipun banyak warga El Salvador telah mulai menggunakan Bitcoin, pemahaman dasar tentang konsep tersebut masih terbatas. Oleh karena itu, penahanan penjualan Bitcoin oleh pemerintah dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan adopsi mata uang kripto ini di negara tersebut. Dengan langkah-langkah ini, El Salvador berpotensi menjadi pionir dalam pemanfaatan Bitcoin dalam skala nasional.