Siaran langsung yang tertunda 30 menit akhirnya di mulai dengan Elon Musk dan Donald Trump membahas isu penting seperti imigrasi dan upaya pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut.
Pemilik X Elon Musk mengungkapkan bahwa platform dan media sosialnya mengalami serangan DDoS (serangan penolakan layanan terdistribusi) tepat sebelum wawancara yang di jadwalkan dengan calon presiden Donald Trump.
Pada 12 Agustus Musk memposting di X “Tampaknya ada serangan DDoS besar-besaran pada X, kami sedang berupaya untuk menghentikan nya” Serangan DDoS ini bertujuan untuk membanjiri jaringan dengan lalu lintas yang berlebihan, mengganggu layanan, dan mencegah pengguna yang sah untuk mengaksesnya.
Masalah ini menyebabkan gangguan pada acara X Space yang direncanakan oleh Musk dan Trump, dengan banyak pengguna X melaporkan kesulitan untuk bergabung dalam sesi tersebut.
Sumber: Elon Musk
Situs tersebut sempat menunjukkan bahwa streaming tidak tersedia namun sekitar 120.000 orang masih berhasil bergabung. Dalam postingan terpisah Musk menyebutkan bahwa X telah menguji sistem tersebut sehari sebelumnya dengan 8 juta pendengar bersamaan.
Baca juga : Apa yang Diharapkan dari Wawancara Elon Musk – Donald Trump Saat Ini
Musk berhasil memulai wawancara dengan Trump tidak lama setelah pukul 8:30 malam ET, setelah sebelumnya menginformasikan bahwa wawancara akan dilanjutkan dengan jumlah pendengar langsung yang lebih sedikit, dengan audio yang belum diedit akan diunggah segera setelahnya.
“Seperti yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran ini, ada banyak penentangan terhadap orang-orang yang hanya ingin mendengar apa yang dikatakan Presiden Trump,” ujar Musk saat membuka wawancara.
Selama wawancara yang berlangsung selama dua jam, Trump membahas berbagai topik seperti upaya pembunuhan terhadap dirinya, imigrasi ilegal, hubungan luar negeri, dan menyerang Presiden Joe Biden serta pesaingnya dalam pemilihan presiden, Kamala Harris.
Meskipun Trump dikenal mendukung kripto dan Musk telah lama menyukai Dogecoin, kripto tidak disebutkan satu kali pun selama wawancara tersebut. Sebelumnya, para petaruh di Polymarket bertaruh lebih dari $1 juta secara keseluruhan, dengan peluang 56% bagi Trump untuk menyebutkan “crypto” atau “Bitcoin.” Namun, peluang ini dengan cepat turun hingga mencapai titik terendah 1% sebelum wawancara berakhir.
Menjelang wawancara, Kepala Pasar Internal Uni Eropa Thierry Breton memperingatkan Musk dalam sebuah surat bahwa ia harus mematuhi hukum Uni Eropa, dengan menyatakan bahwa wawancara dengan Trump memiliki risiko penyebaran konten yang berpotensi membahayakan.
CEO X, Linda Yaccarino, mengklaim surat Breton tersebut sebagai upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memperluas hukum yang dimaksudkan untuk diterapkan di Eropa ke aktivitas politik di AS.
Sumber: Linda Yaccarino
Baca juga : Elon Musk Palsu Promosikan Penipuan Crypto di YouTube: Waspadalah!
Yaccarino juga menyatakan bahwa peringatan dari Thierry Breton merendahkan warga negara Eropa dan mengindikasikan bahwa mereka tidak mampu mendengarkan percakapan dan menarik kesimpulan sendiri.
Sumber : cointelegraph