Kamala Harris tampaknya mengambil sikap yang lebih moderat soal kripto dibandingkan Presiden Joe Biden, tapi juga masih tidak se-ringan Donald Trump dalam beberapa aspek penting. Menurut laporan Galaxy Research, Harris berencana menciptakan lingkungan regulasi yang lebih baik bagi perusahaan kripto AS. Namun, sikapnya terhadap isu-isu seperti pajak, penambangan Bitcoin, dan hak asuh mandiri kripto (self-custody) cenderung lebih skeptis dibandingkan Trump.
Dalam postingannya di platform X, Alex Thorn, kepala riset Galaxy, menyatakan bahwa meskipun Trump jelas lebih pro-kripto, ada harapan Harris bisa menawarkan kebijakan yang lebih ramah industri daripada Biden.
Baca juga : Menjelang Penjualan Token, Proyek Kripto Trump Capai 100 Ribu Pendaftar
Dalam pemilihan presiden AS yang mendekat, Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat menunjukkan perbedaan sikap terhadap kebijakan kripto.
Donald Trump:
- Secara terang-terangan pro-kripto, bahkan berjanji menjadikan Amerika “ibu kota kripto dunia.”
- Dia sangat kritis terhadap regulasi yang agresif terhadap kripto yang dijalankan oleh SEC di bawah pemerintahan Biden.
- Trump berencana untuk memecat Gary Gensler, ketua SEC saat ini, jika terpilih kembali. Langkah ini menegaskan niatnya untuk menderegulasi industri kripto dan memberi ruang yang lebih besar bagi inovasi.
Kamala Harris:
- Tidak seproaktif Trump dalam hal kripto, tapi sejak September dia mulai memberikan sinyal positif. Harris menempatkan blockchain sebagai teknologi penting yang ingin ia dukung agar AS tetap dominan secara global.
- Dibandingkan dengan Biden, Harris lebih moderat dan tampaknya akan mengadopsi pendekatan regulasi yang lebih lunak. Galaxy Research menyebut bahwa percakapan internal menunjukkan Harris ingin mengambil pendekatan yang lebih konstruktif terhadap kripto daripada bosnya saat ini.
- Meskipun belum mengambil langkah ekstrem seperti Trump, sikap Harris lebih ramah daripada Biden yang dikenal dengan kebijakan regulasi ketat terhadap kripto.
Pemilihan ini menjadi pertarungan penting bagi masa depan industri kripto di AS, dengan Trump yang ingin membawa deregulasi besar-besaran dan Harris yang menawarkan regulasi yang lebih seimbang daripada Biden.
Baca juga : Akankah Trump melakukan pembelian Bitcoin pada 15 Oktober?Prediksi dan Dapatkan Cuan di Nodo!
Menurut Galaxy Research, Kamala Harris tetap mengambil sikap “sangat bermusuhan” terhadap industri kripto, terutama dalam hal pajak. Salah satu rencananya adalah menghapus pemotongan pajak yang dilakukan oleh Trump, yang bisa menyebabkan kenaikan pajak keuntungan modal bagi para pemegang kripto. Ini menunjukkan bahwa meskipun Harris mungkin lebih ramah pada regulasi, dia tidak sependukung itu soal aspek pajak yang krusial bagi para investor kripto.
Di sisi lain, Donald Trump lebih tegas mendukung industri kripto, khususnya di bidang penambangan Bitcoin. Trump bahkan memasukkan penambangan ini dalam visi ekonominya dengan mengaitkannya dengan sektor manufaktur dan ingin lebih banyak Bitcoin “dibuat di Amerika.” Selain itu, dia berjanji untuk melindungi hak penyimpanan mandiri (self-custody), yang berarti pemilik kripto bisa menyimpan aset mereka di dompet pribadi, tanpa campur tangan pihak ketiga seperti kustodian.
Namun, Harris belum memberikan dukungan serupa terhadap penambangan Bitcoin atau penyimpanan mandiri, menunjukkan perbedaan sikap yang signifikan dalam aspek-aspek kunci ini.
Meskipun begitu, ada satu hal yang sama-sama disepakati kedua kandidat: mereka tetap agresif dalam memberlakukan sanksi keuangan terhadap musuh asing yang menggunakan kripto. Ini artinya baik Trump maupun Harris cenderung mendukung penegakan aturan Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML), yang membatasi ruang gerak protokol keuangan terdesentralisasi yang “tanpa izin” atau tidak mematuhi regulasi ini.