Setelah berbulan-bulan mengalami arus masuk yang stabil, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin kini menghadapi pergeseran dramatis dengan investor menarik dana besar-besaran. Dilansir dari Yahoo Finance pada Selasa (30/4/2024), data dari Farside Investors, perusahaan investasi berbasis di London, menunjukkan bahwa hampir USD 218 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun telah ditarik dari produk ETF Bitcoin Spot sepanjang akhir pekan hingga Senin, 29 April 2024.
Pengambilan dana yang signifikan ini tampaknya bersamaan dengan laporan penting tentang pertumbuhan ekonomi AS yang melambat pada kuartal pertama. Pertumbuhan yang lebih rendah dari perkiraan memunculkan ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, terutama setelah kenaikan suku bunga baru-baru ini yang ditujukan untuk menanggulangi inflasi.
Suku bunga yang tinggi umumnya membuat aset berisiko seperti Bitcoin kurang menarik bagi investor, karena mereka lebih cenderung mencari peluang investasi yang menjanjikan imbal hasil yang lebih tinggi dan stabil. Ini bisa menjelaskan mengapa arus keluar dana dari ETF Bitcoin terjadi dalam konteks suku bunga yang sedang naik.
Pada bulan Januari, Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyetujui 11 ETF Bitcoin, membuka pintu bagi investor untuk mendapatkan eksposur terhadap mata uang kripto ini melalui pembelian saham yang melacak harga Bitcoin melalui akun pialang mereka. Peluncuran ETF ini disambut hangat oleh pasar, dengan aliran dana yang cukup besar masuk ke produk-produk tersebut segera setelah peluncurannya.
Namun, setelah periode arus masuk yang berkelanjutan selama 71 hari, tidak ada dana baru yang mengalir ke ETF Bitcoin kemarin. Bahkan, ETF Grayscale juga mengalami kerugian sebesar USD 139,3 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun, sementara dana Fidelity (FBTC) mengalami arus keluar sebesar USD 23 juta atau sekitar Rp 373,2 miliar. Ini menandai penurunan aset pertama sejak peluncurannya.
Pengambilan dana yang signifikan dari ETF Bitcoin Spot memunculkan pertanyaan besar tentang kepercayaan investor terhadap mata uang kripto ini dalam konteks perubahan kondisi pasar dan kebijakan moneter. Apakah ini hanya reaksi sementara atau tanda-tanda pergeseran lebih besar dalam pandangan investor terhadap Bitcoin, hanya waktu yang akan memberi jawaban.