Kepala inovasi OKX Jason Lau percaya bahwa permainan Web3 perlu menumbuhkan dengan mendidik pemain tentang manfaat teknologi Web3.
Dengan semakin populer nya game Web3 OKX menganggap bahwa platform setara Steam untuk Web3 sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekosistem game kripto.
Pada bulan juli OKX GameSphere sebuah platform yang di rancang untuk mempercepat pengembangan Game Web3, platform ini memberikan memberika kemudahan bagi pengembang untuk menambah elemen Web3, seperti NFT dan mata uang kripto ke dalam game mereka.
Jason Lau kepala inovasi di OKX mengungkapkan bahwa sejak peluncuran nya OKX GameSphere telah mendapat sambutan positif dari pengembang, mereka mengapresiasi dukungan terkait mekanisme Web3.
Baca juga : Proyek Web3 ini memperkenalkan protokol data yang disempurnakan untuk game yang digerakkan oleh AI
Meski Steam Melarang, Industri Game Kripto Terus Berkembang Pesat
Steam adalah pasar digital yang sangat populer terkenal dengan fitur obrolan dan multipemainnya. Platform ini memungkinkan pemain untuk terhubung dan bermain game online dengan teman mereka. Steam diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar $8,8 miliar pada tahun 2028 dan menarik jutaan pengguna aktif setiap hari dengan puncak penggunaan mencapai 34 juta.
Namun saat di tanya mengapa game Web3 memerlukan platform serupa Steam, Jason Lau dari OKX menjelaskan bahwa meskipun Steam sangat sukses dalam mendistribusikan game Web2 paltform tersebut tidak mendukung game Web3, Steam telah menetapkan standar tinggi untuk game Web2 tetapi tidak menyediakan fitur ekonomi terdesentralisasi dan kepemilikan digital yang sebenarnya. Lau menambahkan bahwa platform yang mendukung game Web3 perlu menawarkan fitur ini untuk memfasilitasi pengembangan dan adopsi ame bebasis blockchain.
“Hal ini mencegah pengembang game menciptakan pengalaman bermain game baru, menerapkan model bisnis inovatif, dan membangun komunitas yang terlibat secara mendalam.”
Pada Oktober 2021, Valve, perusahaan di balik Steam, memutuskan untuk menghapus game berbasis blockchain dari platformnya dan melarang penerbitan konten dalam bentuk kripto atau NFT. Aturan ini menyatakan bahwa aplikasi yang terkait dengan kripto atau NFT tidak diperbolehkan di Steam.
Sementara Steam menutup pintu bagi game kripto, ekosistem game Web3 terus berkembang pesat di platform-platform yang mendukung teknologi ini. Jason Lau dari OKX mengungkapkan bahwa sejak peluncuran OKX GameSphere, mereka telah menambahkan berbagai game Web3, mulai dari simulator sepak bola hingga MMORPG berbasis Web3.
Lau menambahkan bahwa mereka akan terus mengintegrasikan game MMORPG yang menggabungkan mekanisme Web3 serta game yang berbasis pada The Open Network (TON).
Di sisi lain, pada 29 Juli, blockchain game Ronin mencatat dua juta pengguna aktif harian, melampaui blockchain aktif lainnya. Jeffrey Zirlin, salah satu pendiri Sky Mavis, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa lonjakan aktivitas ini menunjukkan adanya “komunitas hardcore” yang telah mereka bangun sejak peluncuran game play-to-earn populer mereka, Axie Infinity.
Game Web3 masih dalam tahap awal
Meskipun game Web3 menunjukkan kemajuan yang signifikan, Jason Lau percaya bahwa industri ini masih berada di tahap awal. Menurut Lau, game saat ini belum sepenuhnya memanfaatkan potensi elemen Web3. Dia menjelaskan bahwa banyak aspek dari teknologi ini seperti integrasi NFT dan mekanisme ekonomi terdesentralisasi masih belum sepenuhnya dioptimalkan dalam pengalaman game. Lau menekankan pentingnya pengembangan lebih lanjut untuk mengatasi tantangan ini dan memaksimalkan manfaat yang dapat ditawarkan Web3 dalam dunia permainan.
“Meskipun ada beberapa terobosan, kemajuannya tidak stabil, dan keterlibatan datang dan pergi. Game belum benar-benar menemukan keseimbangan yang tepat tentang cara menampilkan dan memanfaatkan elemen Web3.”
Baca juga : Game Web3 adalah ‘kapal roket’ yang siap diluncurkan, kata para eksekutif industri
Lau yakin bahwa agar game Web3 berhasil, eksperimen berkelanjutan dan fokus pada mekanisme permainan yang unik sangat diperlukan. Hal ini penting untuk menciptakan konten permainan yang menyenangkan dan menarik, serta membangun komunitas yang berkelanjutan—berbeda dari pola permainan Web2 yang ada saat ini.
Lau juga menekankan pentingnya pengembang dalam membangun komunitas dengan mendidik pemain tentang manfaat teknologi Web3. Menurutnya, pemahaman yang lebih baik tentang teknologi ini akan membantu pemain memanfaatkan potensi penuh dari game Web3 dan mendorong adopsi yang lebih luas.
Sumber : cointelegraph