Asosiasi Keuangan Internet Nasional China, Asosiasi Perbankan China, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring China (The National Internet Finance Association of China, the China Banking Association dan the Payment and Clearing Association of China) menerbitkan pemberitahuan yang berisi bahwa anggota lembaga keuangan tidak boleh menyediakan layanan untuk transaksi terkait crypto dan dana investasi. Berita itu memicu aksi sell crypto pada hari Rabu, ketika market crypto secara keseluruhan bak lautan merah sebelum recovery pada hari Kamis.

“Meskipun pemberitahuan kemarin sebagian besar terlihat sama seperti sebelumnya, ini adalah peringatan yang lebih eksplisit khusus untuk bank dan pemroses pembayaran China,” kata Tao Luo, mantan jaksa wilayah Beijing Fengtai dan kepala konsultan di Global Blockchain Compliance Union. 

Bank sentral China secara resmi melarang lembaga keuangan dan pembayaran untuk menyediakan layanan apa pun yang terkait dengan semua cryptocurrency pada awal 2017.

Peringatan itu dapat mengarahkan lembaga keuangan China untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat dengan membatasai layanan perbankan dasar menawarkan tawaran kepada trader crypto, menurut Luo.

Pengumuman ini lebih menargetkan bank, dengan menjelaskan layanan perbankan tertentu yang dilarang. Beberapa layanan baru, seperti pembelian crypto dengan mata uang fiat dan pengaturan dana crypto, tidak termasuk dalam larangan tahun 2017 yang melarang lembaga keuangan untuk bertransaksi, membersihkan, menyelesaikan dan mengasuransikan semua cryptocurrency serta ICO.

Bank-bank China tertentu akan mengizinkan perusahaan crypto bertransaksi dengan rekening bank pribadi untuk menyimpan uang tunai, selama perusahaan tidak terlibat dalam pencucian uang.

Di China, perdangan crypto masih berada di area hukum yang muram. Regulator cenderung melakukan tindakan keras terhadap market crypto.