Binance Live – We live everyday, dont forget follow us Click Here

Mengenal dengan Len Sassaman: Sosok Misterius di Balik Identitas Satoshi Nakamoto yang Sebenarnya

Mengenal dengan Len Sassaman: Sosok Misterius di Balik Identitas Satoshi Nakamoto yang Sebenarnya

Leonard Harris Sassaman, atau lebih dikenal sebagai Len Sassaman, kini menjadi perbincangan panas di komunitas kripto. Ia disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat yang mungkin menyimpan rahasia di balik identitas Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin.

Spekulasi ini semakin memanas menjelang rilis film dokumenter HBO berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery, yang dijadwalkan tayang pada 8 Oktober 2024. Disutradarai oleh Cullen Hoback, film ini diyakini bisa mengungkap salah satu misteri terbesar di dunia kripto: siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto.

Meskipun trailer film ini tidak secara eksplisit menyebutkan siapa yang dianggap sebagai Nakamoto, berbagai spekulasi mulai beredar di kalangan penggemar Bitcoin. Data dari platform taruhan Polymarket menunjukkan bahwa hampir 40% dari total volume taruhan mencapai US$4,4 juta mempercayai Len Sassaman sebagai sosok di balik nama Satoshi. Angka ini mengungguli kandidat lain seperti Hal Finney, Adam Back, dan Nick Szabo.

Sumber: Polymarket

Baca juga : Misteri Satoshi Nakamoto: Pencipta Bitcoin yang Tak Terungkap

Tak hanya itu, buzz seputar Len Sassaman juga semakin menggila dengan munculnya meme coin yang terinspirasi darinya. Contohnya, proyek LEN di blockchain Solana mencatat lonjakan harga lebih dari 3.500% dalam waktu hanya dua jam, naik dari sekitar US$0,10 pada 6 Oktober, menurut data dari CoinMarketCap.

Lebih menarik lagi, meme coin bertema kucing milik Sassaman yang bernama Sasha juga meroket hingga 32.000%, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$20 juta dalam periode waktu yang sama. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian yang didapat Sassaman di dunia kripto saat ini.

Siapa Len Sassaman?

Len Sassaman adalah seorang cypherpunk dan kriptografer asal Amerika Serikat yang lahir di Pennsylvania. Sejak muda, ia sudah menunjukkan ketertarikan dan bakat dalam bidang kriptografi. Di akhir masa remajanya, ia pindah ke San Francisco dan bergabung dengan gerakan cypherpunk, sebuah kelompok aktivis yang meyakini bahwa teknologi kriptografi adalah kunci untuk melindungi hak-hak individu dan privasi nilai-nilai yang juga menjadi dasar semangat Bitcoin.

Sepanjang kariernya, Sassaman banyak terlibat dalam berbagai proyek, termasuk kontribusinya pada Pretty Good Privacy (PGP) dan penerusnya, GNU Privacy Guard, yang sangat berpengaruh dalam dunia privasi dan keamanan digital. Ia juga mendirikan startup SaaS bernama Osogato bersama mantan istrinya, Meredith Patterson, serta bekerja sama dengan tokoh-tokoh terkemuka seperti David Chaum dan Hal Finney, yang karya-karyanya berperan besar dalam pengembangan Bitcoin.

Sayangnya, Sassaman meninggal dunia pada 3 Juli 2011 setelah berjuang melawan depresi dan gangguan neurologis. Untuk menghormatinya, blockchain Bitcoin menuliskan pesan di blok 138725, menggambarkannya sebagai “seorang teman, jiwa baik, dan penggagas ulung.” Warisannya tetap hidup dalam sejarah kripto, dan kini perhatian kembali tertuju padanya di tengah spekulasi seputar identitas Satoshi Nakamoto.

Apa yang Menjadikan Sassaman Diduga Sebagai Satoshi?

Salah satu alasan utama mengapa Sassaman dicurigai sebagai Satoshi adalah waktu kematiannya yang sangat berdekatan dengan menghilangnya Satoshi dari dunia Bitcoin. Dua bulan sebelum Sassaman meninggal, tepatnya pada 23 April 2011, Satoshi mengirimkan pesan terakhir kepada komunitas Bitcoin, menyatakan bahwa ia telah “berpindah ke hal lain.” Setelah itu, Satoshi tidak pernah muncul kembali.

Selain itu, hubungan dekat antara Sassaman dan Hal Finney juga memperkuat spekulasi ini. Finney adalah orang pertama yang menerima transaksi Bitcoin dari Satoshi dan memiliki keterlibatan erat dalam pengembangan Bitcoin. Lagi pula, Sassaman diketahui tinggal di Belgia selama masa pengembangan Bitcoin, yang dianggap sejalan dengan gaya bahasa Inggris khas Britania Raya yang sering muncul dalam tulisan-tulisan Satoshi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa Meredith Patterson, mantan istri Sassaman, pernah dengan tegas membantah bahwa Sassaman adalah Satoshi Nakamoto. Ini menambah lapisan kompleksitas pada misteri ini.

It’s a very well-researched and respectful article, but to the best of my knowledge, Len was not Satoshi. Worth reading for the history and the conclusions about mental health, though. 
Meredith L. Patterson 💉💉 (@maradydd) February 23, 2021

Hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang mengaitkan langsung Sassaman dengan identitas Satoshi. Salah satu petunjuk yang mungkin bisa memecahkan misteri ini adalah pergerakan 1,1 juta BTC, yang bernilai sekitar US$67 miliar, yang diketahui dimiliki oleh Satoshi. Bitcoin ini hingga kini belum pernah disentuh sejak Satoshi menghilang.

Dengan semakin dekatnya perilisan film dokumenter HBO, banyak pihak mulai berspekulasi tentang dampak yang mungkin timbul jika identitas Nakamoto terungkap. Beberapa orang khawatir bahwa jika identitas Satoshi terungkap terutama jika ia masih hidup ini bisa mengguncang pasar Bitcoin. Apalagi jika Satoshi memutuskan untuk memindahkan atau menjual Bitcoinnya, yang tentu saja akan berdampak besar pada nilai dan stabilitas pasar.

Baca juga : Alamat Bitcoin Milik Satoshi Tiba-Tiba Aktif Lagi Setelah 13 Tahun



Ikuti Cryptoiz Telegram group | Telegram Channel | Twitter/X

Penafian : Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual Crypto. cryptoizresearch.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Related News