Otoritas Moneter Singapura (MAS) baru saja meluncurkan Jaringan Keuangan dan Teknologi Global (GFTN) sebagai fase kedua dari inisiatif pertumbuhan fintech di Singapura. Inisiatif ini fokus pada pengembangan pembayaran, tokenisasi aset, kecerdasan buatan (AI), dan komputasi kuantum. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjadikan Singapura sebagai pusat global bagi inovasi dalam teknologi finansial.
Pengumuman ini dilakukan pada tanggal 30 Oktober, di mana MAS menginformasikan bahwa GFTN akan menggantikan Elevandi. Elevandi adalah sebuah organisasi nirlaba yang sebelumnya didirikan oleh MAS untuk menghubungkan individu, bisnis, serta ide-ide dan wawasan dalam sektor fintech, baik di Singapura maupun di seluruh dunia.
Baca juga : Singapura telah meningkatkan faktor risiko di bursa kripto melalui pembaruan undang-undang AML/CFT.
Singapura terus berupaya untuk membangun inovasi yang ada. Dalam fase pertama, negara ini telah bereksperimen dengan teknologi baru dan meluncurkan berbagai inisiatif untuk memperkuat inovasi dalam sektor fintech.
Inisiatif tersebut mencakup pengembangan kerangka regulasi, penciptaan hubungan pembayaran lintas batas, pengujian aset digital dan tokenisasi, serta mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari tujuan Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk menjadikan Singapura sebagai Pusat Keuangan Cerdas. Menurut MAS, GFTN akan melanjutkan kemajuan yang telah dicapai dengan memperkuat “dialog antara industri dan kebijakan terkait pembayaran, tokenisasi aset, dan teknologi AI atau kuantum.”
Inisiatif GFTN ini akan dipimpin oleh dua delegasi MAS saat ini: Ravi Menon, yang menjabat sebagai duta besar Singapura untuk aksi iklim dan penasihat senior di Sekretariat Perubahan Iklim Nasional, serta Sopnendu Mohanty, kepala fintech MAS. Chia Der Jiun, direktur pelaksana MAS, menyatakan bahwa Menon dan Mohanty “telah berperan penting dalam pertumbuhan ekosistem fintech di Singapura.”
Pada tanggal 29 Oktober, MAS juga memberikan persetujuan prinsip kepada bursa kripto Gemini untuk mendapatkan lisensi Lembaga Pembayaran Utama. Persetujuan akhir ini akan memungkinkan Gemini untuk menawarkan layanan token pembayaran digital dan transfer uang lintas batas di Singapura.
Saad Ahmed, kepala divisi Gemini di Asia-Pasifik, menekankan bahwa meskipun Amerika Serikat tetap menjadi pasar terbesar dan kantor pusat global mereka, Asia terutama Singapura memegang peranan penting dalam strategi global perusahaan. Ia juga mengungkapkan rencana Gemini untuk merekrut lebih banyak talenta di Singapura, serta proses pindah ke kantor yang lebih besar untuk mengakomodasi tim lokal yang terus berkembang, sebagai bukti komitmen jangka panjang mereka terhadap Singapura.
Baca juga : Iggy Azalea Kritik Vitalik Buterin Usai Bernyanyi di Acara TOKEN2049 Singapura