Departemen Kepatuhan Kejahatan Keuangan (FCC) di Binance telah bekerja sama dengan Biro Investigasi Kementerian Kehakiman Taiwan dan Kantor Kejaksaan Distrik Taipei untuk menangani kasus pencucian uang berskala besar. Langkah ini menunjukkan upaya kolaboratif yang berhasil mengungkap penipuan aset digital senilai USD 6,2 juta atau setara Rp 99,1 miliar (asumsi kurs Rp 15.984 per dolar AS).
Dilansir dari Cointelegraph, Selasa (21/5/2024), melalui kerja sama tersebut, Taiwan berhasil mengungkap dan menyelesaikan kasus ini. Menurut pernyataan resmi, operasi tersebut memfasilitasi penjahat dalam mencuci hasil ilegal melalui transaksi mata uang kripto. Para penipu menggunakan dokumen pengiriman uang palsu, informasi identifikasi palsu, dan memanipulasi catatan komunikasi pelanggan untuk menghindari deteksi oleh penegak hukum.
Dalam sebuah pernyataan, Binance berhati-hati untuk tidak merinci kasus yang dimaksud, meskipun dikatakan bahwa operasi tersebut telah dilaporkan di media. Operasi tersebut melibatkan pemalsuan dokumentasi, termasuk catatan percakapan pelanggan palsu dan data verifikasi identitas palsu.
Binance telah menerapkan langkah-langkah dan upaya di luar kepatuhan standar, secara aktif bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia. Langkah-langkah ini mencakup program pelatihan penegakan hukum yang pertama di industri, sebuah upaya terkoordinasi di seluruh dunia untuk membantu penegak hukum dan jaksa mendeteksi kejahatan keuangan dan dunia maya serta membantu mengadili pelaku kejahatan.
Pada 2023, Binance mengajukan permohonan untuk terdaftar di bawah Komisi Pengawas Keuangan (FSC) Taiwan dan Undang-Undang Pengendalian Pencucian Uang. Badan pengawas lokal sebelumnya telah mengakui upaya kolaboratif bursa dalam membantu penyelidikan penipuan aset digital.
Dengan keberhasilan ini, Binance menunjukkan komitmennya dalam memerangi kejahatan keuangan dan memastikan bahwa platformnya tidak digunakan untuk aktivitas ilegal. Keberhasilan kolaborasi antara Binance dan otoritas Taiwan ini juga menjadi contoh bagaimana kerjasama internasional dapat efektif dalam mengatasi kejahatan keuangan berbasis kripto.