Konsep Metaverse telah mendapatkan perhatian yang signifikan belakangan ini, mendorong banyak orang untuk mempertimbangkan prospek investasinya.
Metaverse mengacu pada dunia virtual tempat pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan yang dihasilkan komputer dan peserta lain secara real-time.
Ini mencakup berbagai teknologi, termasuk virtual reality (VR), augmented reality (AR), blockchain, dan kecerdasan buatan (AI).
Ukuran dan Pertumbuhan Pasar Metaverse
Pasar metaverse global telah mengalami pertumbuhan pesat.
Pada tahun 2022, nilai pasarnya sekitar $63,83 miliar.
Namun, pasar diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) yang mengesankan sebesar 44,4% dari tahun 2023 hingga 2030, dan berpotensi mencapai $1,6 triliun pada tahun 2030 .
Pertumbuhan pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kemajuan teknologi AR dan VR, meningkatnya popularitas media sosial dan platform game, serta integrasi teknologi blockchain yang sedang berlangsung.
Selama tiga tahun terakhir, metaverse telah mengalami pertumbuhan substansial yang didorong oleh meningkatnya permintaan akan pengalaman virtual yang imersif.
Misalnya, platform seperti Roblox dan Fortnite telah mengintegrasikan fungsi media sosial dengan game , yang telah memperluas basis penggunanya secara signifikan.
Situasi ekonomi global, khususnya dorongan menuju transformasi digital yang dipercepat oleh pandemi COVID-19, semakin mendorong minat dan investasi pada metaverse.
Teknologi Blockchain memainkan peran penting dalam pertumbuhan metaverse dengan memungkinkan transaksi digital yang aman dan pembuatan token non-fungible (NFT), yang penting untuk kepemilikan dan perdagangan aset digital. Namun, tantangan regulasi masih menjadi kendala yang signifikan.
Tren yang Muncul di Metaverse
Beberapa tren utama membentuk lanskap metaverse.
AR dan VR berada di garis depan teknologi metaverse, memberikan pengalaman mendalam yang semakin populer di industri hiburan dan game.
Pangsa pasar perangkat AR dan VR semakin berkembang, dengan perusahaan besar seperti Meta berinvestasi besar-besaran pada teknologi ini.
Selain itu, platform seperti Roblox, Fortnite, dan The Sandbox memimpin dalam menggabungkan media sosial dan game.
Platform ini menawarkan pengalaman mendalam dan peluang bagi pengguna untuk bersosialisasi di lingkungan virtual, sehingga mendorong keterlibatan dan pendapatan.
Perlu dicatat bahwa Bisnis semakin banyak mengadopsi teknologi metaverse untuk pertemuan virtual, sesi pelatihan, dan keterlibatan pelanggan.
Perusahaan-perusahaan sedang menjajaki realitas virtual untuk pekerjaan jarak jauh dan kolaborasi, yang semakin lazim pascapandemi.
Selain itu, penggunaan bersama teknologi blockchain dan metaverse menjadi tren yang signifikan.
Blockchain menyediakan infrastruktur untuk transaksi yang aman dan kepemilikan digital dalam metaverse, meningkatkan pengalaman pengguna dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Siapa yang Menggunakan Metaverse?
Metaverse menarik beragam pengguna dan aplikasi:
- Komunitas Game: Game seperti Roblox dan Fortnite menawarkan pengalaman mendalam yang memungkinkan pemain berinteraksi di dunia virtual. Platform ini telah menjadi sangat populer, khususnya di kalangan pemirsa muda.
- Konsumen: Individu membeli NFT, real estate virtual, dan berpartisipasi dalam acara virtual. Metaverse memungkinkan pengguna untuk memiliki dan memperdagangkan aset digital, memberikan dimensi baru pada perdagangan dan hiburan online.
- Perusahaan: Perusahaan memanfaatkan metaverse untuk kolaborasi virtual, kerja jarak jauh, dan interaksi pelanggan. Tren ini diperkirakan akan tumbuh ketika dunia usaha mencari cara inovatif untuk berinteraksi dengan karyawan dan pelanggan di lingkungan virtual.
Metaverse juga memiliki potensi untuk diadopsi secara massal.
Seiring kemajuan teknologi dan semakin mudah diakses, kita dapat melihat lebih banyak penerapan metaverse sehari-hari, mulai dari pengalaman belanja virtual hingga pendidikan online dan pekerjaan jarak jauh.
Investor Utama di Metaverse
Investor utama melakukan investasi besar di metaverse:
Perusahaan seperti Meta (sebelumnya Facebook), Microsoft, Tencent, dan Nvidia banyak berinvestasi di metaverse untuk meningkatkan platform mereka dan menciptakan pengalaman pengguna baru.
Misalnya, Meta menginvestasikan $50 juta dalam penelitian dan pengembangan global untuk metaverse, dan Epic Games mengumpulkan $1 miliar, termasuk investasi $200 juta dari Sony.
Meskipun investasi terus mengalir, kerangka peraturan seputar aset digital dan lingkungan virtual dapat memengaruhi jumlah investor.
Peraturan yang jelas kemungkinan besar akan mendorong lebih banyak investasi dengan memberikan kepastian hukum.
Mengapa Berinvestasi di Metaverse?
Metaverse adalah industri dengan potensi besar di masa depan.
Sinergi antara teknologi canggih seperti AR, VR, dan blockchain menciptakan pengalaman pengguna yang unik dan mendalam.
Keterlibatan pengguna yang tinggi pada platform metaverse membuka aliran pendapatan baru dan peluang pasar.
Namun, metaverse bukanlah dunia digital tunggal; ada banyak metaverse untuk dijelajahi.
Misalnya, dalam dunia cryptocurrency, dua metaverse paling populer adalah Decentraland dan The Sandbox .
Pengguna perlu melakukan penelitian ekstensif pada setiap platform sebelum berinvestasi untuk menemukan platform yang memiliki potensi adopsi tertinggi.
Garis bawah
Kesimpulannya, metaverse mewakili pasar yang dinamis dan berkembang pesat.
Dengan kemajuan teknologi, peningkatan adopsi perusahaan, dan investasi besar, masa depan metaverse tampak menjanjikan.
Namun, investor harus menyadari tantangan peraturan dan perlunya inovasi berkelanjutan agar tetap menjadi yang terdepan dalam bidang yang terus berkembang ini.