Binance Live – We live everyday, dont forget follow us Click Here

Tiongkok unggul dalam adopsi kecerdasan buatan generatif (AI gen), tetapi masih menemui hambatan di berbagai sektor ekonomi.

Tiongkok unggul dalam adopsi kecerdasan buatan generatif (AI gen), tetapi masih menemui hambatan di berbagai sektor ekonomi.

Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa China mendominasi dalam penggunaan dan investasi AI secara global, sementara AS tetap memimpin dalam implementasi teknologi tersebut secara menyeluruh.

Menurut survei baru dari SAS dan Coleman Parkes Research, Tiongkok memimpin dunia dalam penggunaan dan investasi dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif. Survei yang melibatkan 1.600 pembuat keputusan di berbagai industri global menunjukkan bahwa 83% responden di Tiongkok menggunakan teknologi AI generatif.

Di Inggris, 70% responden telah mengadopsi AI generatif, sedangkan di Amerika Serikat, yang menjadi pemimpin global dalam pengembangan model AI canggih, tingkat adopsinya mencapai 65%.

Rata-rata global mencapai sekitar 54%, terutama dalam industri seperti perbankan, asuransi, perawatan kesehatan, telekomunikasi, manufaktur, ritel, dan energi.

Adopsi bukan implementasi

Sumber : AI

Stephen Saw, direktur pelaksana di Coleman Parkes, menyatakan bahwa tingkat adopsi di Tiongkok tidak selalu mengartikan implementasi yang efektif atau hasil yang lebih baik.

Meskipun Tiongkok memimpin dalam penggunaan teknologi tertentu, namun tidak mendominasi dalam implementasi penuh AI generatif. Di AS, organisasi lebih maju dengan 24%, dibandingkan dengan 19% di Tiongkok dan 11% di Inggris dalam bidang ini.

Baca juga Artikel : Polisi Tiongkok Bongkar Raket Perbankan Bawah Tanah Senilai $1,9 Miliar USDT

Bryan Harris, wakil presiden eksekutif dan kepala petugas teknologi di SAS, mengatakan bahwa setiap teknologi baru melewati “fase penemuan,” di mana organisasi harus membedakan antara sensasi dan kenyataan untuk memahami cara terbaik menerapkannya.

Menurutnya, titik tersebut telah tercapai dalam siklus AI generatif.

“Saat kita keluar dari siklus sensasi, kini saatnya menerapkan dan memberikan hasil bisnis yang dapat diulang dan tepercaya dari GenAI.”

Negara ini masih menghadapi pembatasan besar dalam akses ke teknologi yang dibuat di AS atau oleh perusahaan berbasis di AS, seperti chip semikonduktor berdaya tinggi yang diproduksi oleh pemimpin global Nvidia.

Baca juga Artikel : AS Tangkap 2 Warga China Terkait Penipuan Kripto Senilai Rp 1,16 Triliun

Tiongkok menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap AI. Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa Tiongkok tetap sangat optimis terhadap AI. Sebuah laporan dari Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa menempatkan Tiongkok sebagai pemimpin dalam pengajuan paten terkait AI generatif.

Antara tahun 2014 dan 2023, Tiongkok mengajukan lebih dari 38.000 paten terkait teknologi ini, sementara AS hanya mengajukan 6.276 paten.

Pada bulan Mei, melaporkan bahwa empat perusahaan rintisan Tiongkok yang fokus pada AI generatif telah mencapai status unicorn, dengan valuasi masing-masing melampaui $1 miliar.

Tiongkok juga menggunakan AI generatif dalam aplikasi pembayaran elektroniknya, AliPay, yang dilaporkan mampu mendeteksi berbagai kondisi kesehatan pada pengguna.

Sumber : cointelegraph

Ikuti Cryptoiz Telegram group | Telegram Channel | Twitter/X

Penafian : Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual Crypto. cryptoizresearch.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Related News