Binance Live – We live everyday, dont forget follow us Click Here

Pengertian dan Peran Smart Contract dalam Dunia Digital

Pengertian dan Peran Smart Contract dalam Dunia Digital

Nick Szabo, yang dianggap sebagai pelopor konsep Smart Contract, menggambarkannya sebagai “sistem transaksi otomatis digital yang melibatkan dua pihak,” sementara Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, menyebutnya sebagai “mekanisme yang memungkinkan orang membuat perjanjian yang dapat dipaksakan dan dijalankan sendiri.” Ethereum adalah platform blockchain pertama yang memungkinkan eksekusi Smart Contract.

Apa Itu Smart Contract?

Smart Contract adalah protokol komputer yang berjalan di atas teknologi blockchain. Protokol ini memfasilitasi transaksi atau prosedur hukum secara otomatis tanpa perantara, menjamin transparansi, keadilan, dan keamanan dalam transaksi.

Fungsi Smart Contract

Smart Contract berfungsi untuk memfasilitasi, memverifikasi, dan menegakkan pelaksanaan kontrak serta mendukung transaksi langsung antara pihak tanpa perantara. Selain itu, Smart Contract memberikan otomatisasi dan keterbukaan dalam transaksi, mengurangi risiko penipuan karena semua transaksi tercatat dan terverifikasi di blockchain.

Contoh Penggunaan Smart Contract dalam Kehidupan Nyata

  1. DeFi (Decentralized Finance): Smart Contract digunakan dalam DeFi untuk fungsi seperti pinjaman dan peminjaman tanpa memerlukan perantara seperti bank atau broker.
  2. Manajemen Rantai Pasokan: Smart Contract digunakan dalam manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi, memungkinkan pemantauan real-time dan mengurangi kemungkinan penipuan.
  3. NFT (Non-Fungible Token): Setiap NFT terikat pada Smart Contract yang mendefinisikan aspek-aspek seperti kepemilikan dan keaslian, memungkinkan karya seni digital dijual atau ditukar di pasar NFT.

Cara Kerja Smart Contract

Smart Contract beroperasi di blockchain, buku besar digital yang mencatat setiap transaksi yang tidak dapat diubah. Kode Smart Contract ditempatkan di blockchain dan dieksekusi oleh setiap node dalam jaringan. Ketika kondisi yang ditentukan dipenuhi, Smart Contract akan otomatis melaksanakan aksi yang diperintahkan.

Jenis-jenis Smart Contract

Ada beberapa jenis Smart Contract, antara lain:

  1. Deterministik dan Non-Deterministik Smart Contracts
  2. Stateless dan Stateful Smart Contracts
  3. Platform-Specific Smart Contracts

Sejarah dan Perkembangan Smart Contract

Nick Szabo memperkenalkan konsep Smart Contract pada tahun 1994, tetapi baru dapat direalisasikan setelah munculnya teknologi blockchain bersamaan dengan Bitcoin pada tahun 2009. Kemudian, Ethereum memungkinkan eksekusi Smart Contract pada tahun 2015, membuka pintu bagi aplikasi terdesentralisasi. Sejak itu, banyak platform blockchain lainnya yang mendukung Smart Contract dan aplikasinya semakin luas dari DeFi hingga manajemen rantai pasokan.

Dengan potensi inovatif yang terus berkembang, Smart Contract diharapkan akan terus menjadi perangkat penting dalam dunia digital, membawa manfaat yang lebih besar bagi banyak sektor.

Ikuti Cryptoiz Telegram group | Telegram Channel | Twitter/X

Penafian : Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisa sebelum membeli dan menjual Crypto. cryptoizresearch.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Related News